IHSG Diprediksi Bervariasi, Investor Wait and See Jelang Pengumuman Tarif Trump

4 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025).  Foto: Iqbal Firdaus/kumparanLayar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bervariasi pada perdagangan Selasa (8/7). Sebelumnya, IHSG ditutup ke zona hijau, dengan naik 35 poin atau 0,52 persen ke level 6.900 pada perdagangan Senin (7/7).

Meskipun IHSG ditutup menguat, analis Pinthraco Sekuritas memperkirakan akan melemah pada Selasa (8/7). Hal tersebut dikarenakan IHSG masih bergerak sideways dengan nilai dan volume transaksi yang jauh di bawah rata-rata harian. Sehingga, secara teknikal terdapat kemungkinan konsolidasi.

“Investor cenderung bersikap wait and see, di tengah meningkatnya kondisi ketidakpastian seiring dengan semakin dekatnya dengan batas waktu pemberlakukan tarif pada 9 Juli serta potensi kenaikan tarif lebih tinggi pada 1 Agustus 2025. Secara teknikal, IHSG masih konsolidasi pada kisaran 6820-6950,” tulis Pinthraco Sekuritas dalam risetnya, dikutip Selasa (8/7).

Phintraco Sekuritas mencatat, data cadangan devisa Indonesia pada bulan Juni 2025 sedikit naik menjadi USD 152,6 miliar dari USD 152,5 miliar di Mei 2025 (7/7). “Kenaikan tersebut ditopang oleh penerimaan pajak dan jasa, serta penerbitan obligasi global oleh pemerintah. Kenaikan yang terbatas ini karena adanya upaya dari BI (Bank Indonesia) untuk tetap menjaga stabilitas rupiah di tengah tekanan ketidakpastian global,” sebut Phintraco Sekuritas.

Sementara itu penjualan sepeda motor bulan Juni 2025 turun 0,3 persen year on year (yoy) pada Senin (7/7), setelah pada bulan Mei 2025 juga turun 0,1 persen yoy yang disinyalir ak...

Baca Selengkapnya