India dan Brasil Perkuat Kerja Sama Dagang Usai Trump Kenakan Tarif Tinggi

2 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menghadiri pertemuan puncak NATO di Den Haag, Belanda, Rabu (25/6/2025). Foto:  Ludovic Marin/Pool via REUTERSPresiden Amerika Serikat Donald Trump menghadiri pertemuan puncak NATO di Den Haag, Belanda, Rabu (25/6/2025). Foto: Ludovic Marin/Pool via REUTERS

Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva diisukan telah berbincang lewat telepon pada Kamis (7/8). Keduanya membahas berbagai isu termasuk tarif yang dikenakan Amerika Serikat (AS) terhadap barang dari kedua negara, menurut pernyataan resmi dari kantor masing-masing pemimpin.

Dalam percakapan tersebut, Lula mengkonfirmasi rencana kunjungan kenegaraan ke India pada awal 2026. Komunikasi ini berlangsung sehari setelah Lula mengatakan kepada Reuters bahwa ia akan memulai pembahasan di antara negara-negara BRICS untuk menghadapi kebijakan tarif dari Presiden AS Donald Trump. Kelompok negara berkembang utama tersebut mencakup China, Rusia, dan Afrika Selatan.

“Para pemimpin membahas situasi ekonomi global dan penerapan tarif sepihak. Brasil dan India, hingga saat ini, merupakan dua negara yang paling terdampak,” bunyi pernyataan dari kantor Presiden Brasil, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (8/8).

Trump pada Rabu (6/8) mengumumkan tarif tambahan sebesar 25 persen atas barang-barang dari India, sehingga total bea masuk menjadi 50 persen. Tarif tambahan yang mulai berlaku pada 28 Agustus itu dimaksudkan sebagai hukuman atas keputusan India yang tetap membeli minyak dari Rusia, ungkap Trump.

Trump juga telah menetapkan tarif sebesar 50 persen atas barang-barang dari Brasil, meskipun memberikan tarif yang lebih rendah untuk sektor-sektor seperti pesawat terbang, energi, dan jus jeruk. Langkah ini dikaitkan denga...

Baca Selengkapnya