Indonesia di Pusaran Sistem Keuangan Dunia: Membaca Arah

8 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
 Pixabay.comSumber Photo : Pixabay.com

Ketika Presiden Trump mengancam tarif 32 persen bagi produk Indonesia, sebagian orang menganggap ini sekadar gaya politik lama, seperti pertarungan pajak Amerika dan China yang sebelumnya memanas di tahun 2025. Tapi bila kita tarik ke atas, ada persoalan yang jauh lebih dalam. Ya, jika melihat Indonesia saat ini seperti sedang berada dalam pusaran sistem keuangan dunia yang tidak sepenuhnya kita pahami, apalagi kendalikan.

Ekonomi dunia bukan berjalan dengan asas suka-suka. Hal ini digerakkan oleh prinsip-prinsip global yang lahir dari sejarah panjang dominasi kekuatan besar. Seperti, sistem Bretton Woods, lembaga seperti IMF dan Bank Dunia, standar perdagangan WTO, hingga kini kekuatan baru seperti BRICS. Semua ini membentuk “aturan main global”—dan sayangnya, dalam publik di Indonesia masih terdapat berbagai kebingungan dalam permainan ekonomi ini.

Jika kita berbicara Prinsip Dasar “Siapa yang Atur Dunia?” Apakah, Sistem keuangan global modern dibangun pasca Perang Dunia II? Dua institusi besar dibentuk. IMF sebagai penjaga kestabilan moneter global, dan Bank Dunia untuk pembangunan ekonomi. Negara-negara, termasuk Indonesia, terikat pada komitmen, transparansi fiskal, disiplin utang, dan keterbukaan pasar.

Namun sistem ini bukan netral. Amerika Serikat memegang hak veto di IMF. Negara-negara berkembang seperti Indonesia berada dalam posisi tunduk—dan ketika surplus perdagangan terjadi, negara besar seperti AS bisa langsung menjadikan kita sasaran tarif, seperti yang terjadi baru-baru ini.

 Pixabay.comSumber Photo: Pixabay.com

Menarik pada fenomena masuknya Indonesia ke BRICS: Strategi ...

Baca Selengkapnya