Kamboja dan Thailand Saling Tuduh Siapa yang Langgar Gencatan Senjata

18 jam yang lalu 4
ARTICLE AD BOX
Seorang prajurit Kamboja berdiri di atas truk yang mengangkut peluncur roket BM-21 buatan Rusia melintas saat konflik Thailand dan Kamboja di Provinsi Oddar Meanchey, Kamboja, Jumat (25/7/2025). Foto: Tang Chhin Sothy/AFPSeorang prajurit Kamboja berdiri di atas truk yang mengangkut peluncur roket BM-21 buatan Rusia melintas saat konflik Thailand dan Kamboja di Provinsi Oddar Meanchey, Kamboja, Jumat (25/7/2025). Foto: Tang Chhin Sothy/AFP

Thailand dan Kamboja saling tuduh perihal siapa pihak yang melanggar gencatan senjata. Kedua negara menyepakati gencatan senjata pada awal pekan ini di Malaysia.

Gencatan senjata ditujukan untuk mengakhiri perang lima hari di perbatasan Kamboja-Thailand. Sebanyak 43 orang dari kedua belah pihak tewas selama konflik bersenjata.

Pada Rabu (30/7), Presiden Majelis Nasional Kamboja Khoun Sudary meminta negara-negara lain membantu menjaga gencatan senjata.

PM Malaysia Anwar Ibrahim didampingi PM Kamboja Hun Manet dan Plt PM Thailand Phumtham Wechayachai memberikan keterangan pers usai perundingan mediasi konflik perbatasan Thailand-Kamboja, di Putrajaya, Malaysia, Senin (28/7/2025). Foto: MOHD RASFAN/Pool via REUTERSPM Malaysia Anwar Ibrahim didampingi PM Kamboja Hun Manet dan Plt PM Thailand Phumtham Wechayachai memberikan keterangan pers usai perundingan mediasi konflik perbatasan Thailand-Kamboja, di Putrajaya, Malaysia, Senin (28/7/2025). Foto: MOHD RASFAN/Pool via REUTERS

“Untuk mencegah pelanggaran gencatan senjata, sangat mendesak untuk mengerahkan pengamat dan tim inspeksi internasional. Mohon pertanggungjawaban mereka yang melanggar gencatan senjata,” kata Khoun saat berbicara di Jenewa, sepert...

Baca Selengkapnya