ARTICLE AD BOX

Penerbitan Kangaroo Bond Indonesia disebut mendapat minat yang tinggi dari pasar. Obligasi berdenominasi dolar Australia (AUD) tersebut menjadi langkah Indonesia dalam rangka diversifikasi sumber pendanaan.
Dikutip dari Bloomberg pada Kamis (7/8), permintaan pasar yang tinggi terhadap Kangaroo Bond tersebut disebut mencapai AUD 8 miliar untuk obligasi dengan tenor lima tahun dan tenor sepuluh tahun.
“Sepertinya minat pasar sangat besar. Semoga ini menjadi awal dari pembangunan kurva imbal hasil yang bisa memberikan variasi lebih banyak dalam pasar obligasi sovereign dan SSA di Australia,” kata analis strategi sovereign Asia di Robeco, Philip McNicholas.
Harga Kangaroo Bond yang diterbitkan Indonesia juga diperkirakan akan ditetapkan pada hari ini, Kamis (7/8). Bloomberg juga menyebut berdasarkan sumber yang tak mau disebutkan identitasnya, nilai transaksi obligasi tersebut kemungkinan akan dibatasi sampai AUD 800 juta.
Penerbitan ini menjadi juga dinilai menjadi langkah yang cukup langka bagi pemerintah asing di pasar obligasi lokal Australia. Saat ini, pasar obligasi lokal Australia bagi penerbit asing memang tengah berkembang pesat. Hal tersebut ditandai dengan masuknya dana besar dari investor Asia.
Menurut kepala strategi pasar keuangan di Westpac Banking Corp, Martin Whetton, tren penerbitan obligasi oleh negara-negara Asia ini bisa disebabkan karena adanya keinginan negara-negara Asia untuk menambah cadangan devisa dalam mata uang dolar Australia.
"Motivasi bagi negara seperti Indonesia adalah karena denominasi dolar Australia menarik minat investor obligasi pasar berkembang. Apalagi di saat banyak mata uang ...