Kemendikdasmen: Dulu Guru Larang Siswa Pakai Kalkulator, Sekarang Era-nya AI

3 jam yang lalu 4
ARTICLE AD BOX
 Abid Raihan/kumparan Ilustrasi Talenta Digital di bidang Artificial Intelligence (AI). Foto: Abid Raihan/kumparan

Pemerintah tengah mempersiapkan kurikulum kecerdasan buatan (AI) untuk diterapkan secara bertahap di jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikdasmen, Yudhistira Nugraha, menegaskan bahwa AI akan menjadi alat bantu yang digunakan untuk membangun karakter dan kemampuan berpikir kritis siswa, bukan untuk menggantikan peran guru.

“Mungkin teman-teman dulu belajar matematika, dilarang sama guru pakai kalkulator. Tapi kita tidak bisa membendungnya. Tapi bagaimana kita menggunakan pemanfaatan teknologi itu secara wise, secara benar, secara ethic,” ujar Yudhis saat ditemui di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (9/7).

Yudhis menjelaskan bahwa pemerintah melalui Kemendikdasmen tengah melakukan pelatihan coding dan AI yang nantinya menjadi bagian dari kurikulum.

Pelajaran terkait AI akan diajarkan secara bertahap, mulai dari level dasar seperti literasi dan critical thinking, hingga ke level lanjut seperti pengembangan solusi berbasis AI di jenjang SMA atau SMK.

Basic-nya adalah memahami. Jadi istilahnya menggunakan, memahami, kemudian menerapkan sampai mengembangkan,” katanya.

Ia menyebut ada empat tahapan dalam pembelajaran AI: menemukan AI sebagai solusi, memahami dan berpikir kritis, menerapkan secara etis, hingga mengembangkan AI untuk kebutuhan tertentu.

Meski demikian, Yudhis menyebut bahwa regulasi resmi soal kurikulum AI masih menunggu arahan lebih lanjut dari Kemendikdasmen.

“Kalau aturan terkait dengan AI itu nanti kita tunggu dari kementerian pendidikan,” ucapnya.

Senada dengan Yudhis, Ketua Tim Pelaksana Dewan TIK Nasional (WANTIKNAS) Ilham H...

Baca Selengkapnya