Krisis Kelaparan Semakin Parah, Netizen Ramaikan #GazaIsStarving di Medsos

5 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan di tengah krisis kelaparan akibat konflik Israel-Hamas, di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Kamis (2/1/2025). Foto: Hatem Khaled/REUTERSWarga Palestina berkumpul untuk menerima makanan di tengah krisis kelaparan akibat konflik Israel-Hamas, di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Kamis (2/1/2025). Foto: Hatem Khaled/REUTERS

Krisis kelaparan di Gaza semakin parah sejak Israel memblokade masuknya bantuan kemanusiaan. Krisis ini membuat netizen di seluruh dunia meramaikan tagar #GazaIsStarving di media sosial.

Dikutip dari Al Jazeera, Senin (21/7), tagar dengan bahasa Arab muncul di lebih dari 227 ribu unggahan di X. Sementara di Instagram, tagar itu digunakan di lebih dari 5 ribu unggahan.

Sebagian besar unggahan merujuk pada unggahan dari 31 Oktober 2023, mengutip peringatan dokter bedah Palestina, Ghassan Abu Sittah, yang menyebut "Orang-orang mulai kelaparan".

Sekitar 2 tahun berikutnya, tagar tersebut menjadi seruan global karena banyak warga Palestina yang tewas saat mengantre bantuan makanan.

Tren media sosial itu juga muncul di tengah peringatan PBB dan badan kemanusiaan lainnya bahwa Israel membuat warga sipil Palestina kelaparan -- termasuk lebih dari 1 juta anak-anak dengan memblokade masuknya makanan dan obat-obatan ke Jalur Gaza.

Sejak Mei lalu, sekitar 900 warga Palestina tewas di dekat lokasi bantuan yang dikelola oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF), badan kemanusiaan yang didukung Israel dan AS.

Salah satu unggahan di X menunjukkan anak-anak Palestina yang menderita akibat malnutrisi sedang menjalani pemeriksaan medis di klinik Badan Bantuan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Kota Gaza. Israel melarang UNRWA mendistribusikan bantuan di Gaza.

Baca Selengkapnya