Mengenal Kepribadian Avoidant: Saat Takut Ditolak Menghalangi Kehidupan Sosial

2 jam yang lalu 4
ARTICLE AD BOX
 Gemini AI, ilustrasi orang yang mengalami gangguan mental (avoidant)sumber : Gemini AI, ilustrasi orang yang mengalami gangguan mental (avoidant)

Pernah nggak sih kamu merasa takut banget ditolak, sampai akhirnya memilih menjauh dari orang-orang? Kalau iya, mungkin itu hanya rasa malu biasa. Tapi kalau rasa takut ditolak ini terus-terusan bikin kamu menarik diri dari pertemanan, pekerjaan, atau bahkan keluarga, bisa jadi itu adalah tanda kepribadian avoidant, atau dalam istilah psikologi disebut Avoidant Personality Disorder (AvPD).

Orang dengan kepribadian avoidant sebenarnya ingin dekat dengan orang lain, tapi rasa takut ditolak atau dianggap nggak cukup baik justru membuat mereka menghindar. Mereka sering merasa nggak mampu, terlalu sensitif sama kritik, dan akhirnya jadi cemas berlebihan kalau harus bersosialisasi. Mirisnya, banyak yang nggak sadar kalau mereka punya masalah ini, karena sudah terbiasa berpikir kalau penolakan itu sesuatu yang memang pantas mereka terima.

Kepribadian avoidant biasanya mulai kelihatan sejak remaja atau awal dewasa. Ini bukan muncul tiba-tiba, tapi hasil dari campuran gen, lingkungan, dan pengalaman hidup. Misalnya, anak yang sering dikritik, diabaikan secara emosional, atau mengalami penolakan sosial, lebih rentan punya kepribadian seperti ini. Mereka tumbuh dengan keyakinan kalau diri mereka nggak cukup baik. Dari situ lahir pola pikir defensif, yang bikin mereka terus-terusan menghindari hubungan sosial supaya nggak lagi merasa sakit hati.

Ciri utama AvPD adalah adanya keinginan kuat untuk dekat dengan orang lain, tapi diiringi rasa takut luar biasa bakal ditolak atau dipermalukan. Jadi beda ya sama orang yang introvert atau sekadar pemalu. Kalau introvert cuma butuh waktu sendiri untuk mengisi energi, penderita avoidant justru merasa...

Baca Selengkapnya