Profesor di Surabaya Ubah Limbah Jadi Adsorben, Solusi Ramah Lingkungan

1 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
 Humas ITSProf Yatim Lailun Ni'mah SSi MSi PhD ketika melakukan uji laboratorium untuk risetnya. Foto: Humas ITS

Permasalahan limbah di Indonesia masih menjadi tantangan serius bagi keberlanjutan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Menjawab persoalan tersebut, Guru Besar ke-223 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Yatim Lailun Ni’mah SSi MSi PhD menghadirkan inovasi pengolahan limbah menjadi adsorben untuk menangani limbah berbahaya.

Dosen Departemen Kimia ITS ini menjelaskan bahwa limbah berbahaya seperti logam berat, pewarna sintetis, hingga bahan kimia industri kerap mencemari perairan dan memicu kerusakan ekosistem. Kondisi ini semakin diperparah oleh pesatnya aktivitas pertanian dan industri di Indonesia yang menghasilkan limbah organik dan anorganik dalam jumlah besar serta belum tertangani dengan baik.

Berbagai metode pengolahan limbah, lanjut perempuan yang akrab disapa Ni’mah ini, telah banyak digunakan sebelumnya. Namun, pendekatan itu masih menghadapi kendala dari sisi biaya, infrastruktur, maupun dampak lanjutan yang dihasilkan. Oleh karena itu, dosen kelahiran 24 Mei 1984 tersebut meyakini bahwa diperlukan adanya solusi alternatif yang lebih murah dan ramah lingkungan untuk menjawab tantangan pengelolaan limbah.

Melihat kondisi ini, profesor dari Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) ITS tersebut mengembangkan pendekatan inovatif berbasis adsorpsi dengan memanfaatkan limbah sebagai bahan baku pembuatan adsorben. Limbah diolah menjadi material penyerap untuk menanggulangi berbagai jenis limbah berbahaya.

“Pendekatan waste to resource menjadi strategi penting agar limbah bisa menjadi aset untuk mengurangi pencemaran,” terangnya, Kamis (21/8).

Perempuan kelahiran Jombang ini memaparkan bahwa metode adsorpsi memanfaatkan limbah pertanian seperti sekam pa...

Baca Selengkapnya