Shalika: Berkarier Abroad Nggak Semudah Itu Buat Pemain Wanita Indonesia

5 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
 Karina Sari/kumparanShalika Aurelia, Pemain Timnas Wanita Indonesia. Foto: Karina Sari/kumparan

Liga 1 Putri yang sudah vakum lebih dari 6 tahun lamanya membawa banyak problem buat sepak bola wanita Indonesia. Pemain tak punya klub, kemampuannya tak terasah. Jam terbangnya, ketika bermain buat Timnas Wanita Indonesia, jomplang dengan kompatriotnya pemain naturalisasi yang berkarier di luar. Yang lebih penting, pemain kita jelas tak punya ladang untuk mencari rezeki.

Desakan kepada PSSI untuk segera memutar Liga Putri bukannya tak disuarakan. Mulai dari suporter hingga pemain ramai-ramai memberikan opini tentang urgensi kompetisi sepak bola putri.

PSSI punya banyak alasan, yang sebagian masuk akal. Akan tetapi, di saat yang bersamaan, tak sedikit netizen yang nyinyir justru kepada pemain. Alih-alih senada dengan pemain untuk memberi wadah kompetisi, sebagian netizen justru menyarankan agar pemain berkarier di luar negeri saja “...daripada ngeluh mulu”.

Namun, berkarier di luar negeri nyatanya tak semudah yang dibayangkan. Pemain tak bisa tiba-tiba datang ke negara yang diinginkan lalu meneken kontrak dengan klub yang diimpikan.

Shalika Aurelia, pesepak bola wanita Indonesia, bercerita soal rumitnya berkarier di luar negeri bagi pesepak bola wanita Indonesia. Menurutnya, datang dengan CV pernah membela Timnas Wanita Indonesia saja belum cukup, klub butuh pembuktian lain agar pemain bisa mendapat kontrak.

Shalika yang pernah berkarier di Italia bersama Roma CF menyebut bahwa tiap tim biasanya punya kuota terbatas bagi pemain asing. Rata-rata klub l...

Baca Selengkapnya