Wamenaker Sebut Bendera One Piece Simbol Generasi Muda Ingin Diperhatikan

16 jam yang lalu 5
ARTICLE AD BOX
Wamenaker Immanuel Ebenezer menyerahkan Bonus Hari Raya (BHR) kepada para driver ojek online, kurir, dan taksi online yang tergabung dalam platform Maxim di kantor Maxim Jakarta, Senin (24/3/2025). Foto: Kemnaker RIWamenaker Immanuel Ebenezer menyerahkan Bonus Hari Raya (BHR) kepada para driver ojek online, kurir, dan taksi online yang tergabung dalam platform Maxim di kantor Maxim Jakarta, Senin (24/3/2025). Foto: Kemnaker RI

Wakil Menteri Tenaga Kerja Imanuel Ebenezer memberikan pandangannya terkait polemik pengibaran bendera dari anime One Piece yang disebut jadi ketidakpuasan masyarakat atas kondisi pemerintahan saat ini. Ia tak sepakat atas anggapan tersebut.

Alih-alih simbol pemberontakan, Noel--panggilan akrabnya, justru merasa ini adalah ekspresi anak muda yang terpengaruh budaya populer.

Ini adalah cara mereka menunjukkan perasaan. Bahwa sejatinya, generasi muda ini ingin membantu memperbaiki kondisi saat ini.

"Generasi muda hari ini tumbuh di tengah banjir informasi, hiburan, dan simbol fiksi. Mereka akrab dengan cerita-cerita seperti One Piece yang penuh pesan kebebasan, persahabatan, dan perlawanan terhadap ketidakadilan. Dalam cerita itu, tokoh-tokoh memberontak bukan karena mereka benci dunia, tapi karena ingin memperbaikinya," ucap Noel, lewat keterangannya, Selasa (6/8).

Lebih jauh, Noel merasa ini adalah luapan perasaan anak muda yang justru menemukan kebersamaan, keadilan dan solidaritas di kehidupan nyata, tapi mereka malah menemukannya di dunia fiksi.

Lantas, ini adalah momen yang tepat bagi negara untuk hadir bersama mereka, mendengar dan memahami.

"Tugas negara bukan sekadar menegur atau melarang. Tugas negara adalah mendengar, memahami, lalu mengajak mereka kembali dengan cara yang lebih manusiawi," kata Noel.

Baca Selengkapnya