Wamenkomdigi: Algoritma Alat yang Cukup Kejam, Bisa Bunuh Orang

5 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
Wamen Komdigi Nezar Patria dalam acara "Ngobrolin Buku Bareng Wamenkomdigi" di Kantor Komdigi, Jakarta Pusat, Senin (21/7/2025). Foto: Zamachsyari/kumparanWamen Komdigi Nezar Patria dalam acara "Ngobrolin Buku Bareng Wamenkomdigi" di Kantor Komdigi, Jakarta Pusat, Senin (21/7/2025). Foto: Zamachsyari/kumparan

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menyebut algoritma digital bisa menjadi alat yang cukup kejam jika disalahgunakan. Hal itu disampaikannya dalam acara "Ngobrolin Buku Bareng Wamenkomdigi" di Kantor Komdigi, Jakarta Pusat, Senin (21/7).

Nezar merujuk pada pandangan penulis Yuval Noah Harari dalam buku Neksus yang membahas sisi gelap algoritma. Ia menilai bahwa algoritma sama seperti saat mesin cetak pertama ditemukan.

"Yuval juga mencontohkan bagaimana algoritma ini ternyata juga persis seperti Gutenberg menemukan mesin cetak. Ya, algoritma ini pertama sangat membantu, tapi kemudian dia ternyata juga menjadi alat yang cukup kejam bisa membunuh orang," kata Nezar.

Nezar menjelaskan, salah satu contoh yang dikemukakan dalam buku itu adalah tragedi yang menimpa etnis Rohingya di Myanmar pada 2017 hingga 2018.

"Dia [Yuval] contohkan apa yang terjadi dengan misinformasi yang terjadi di Myanmar tahun 2017, 2018, di mana ada genosida yang terjadi di sana terhadap orang-orang Rohingya," ucap dia.

Genosida yang terjadi, lanjut Nezar, imbas adanya misinformasi dan hoaks yang tersebar. Hal itu mengakibatkan etnis Rohingya menerima perlakuan buruk dari pemerintah Myanmar.

"Akibat apa? Akibat pemerintah dengan sejumlah komunitas masyarakat yang ada di Myanmar lalu memproduksi hoaks tentang Rohingya yang mengakibatkan ada perburuan massal dan pembunuhan massal buat orang-orang Rohingya. Nah, ini yang kita lihat para realisme sejarah yang d...

Baca Selengkapnya