Ancaman Genosida di Balik Kota Kemanusiaan Bentukan Israel di Gaza

6 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
Foto udara kerusakan bangunan imbas serangan Israel di Rafah, Jalur Gaza selatan, Minggu (19/1/2025). Foto: Mohammed Fayed/REUTERSFoto udara kerusakan bangunan imbas serangan Israel di Rafah, Jalur Gaza selatan, Minggu (19/1/2025). Foto: Mohammed Fayed/REUTERS

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengungkapkan telah memerintahkan militer untuk mempersiapkan membangun sebuah kamp yang dia sebut sebagai "kota kemanusiaan" di kota Rafah. Hal ini dilaporkan surat kabar Haaretz.

Dalam konferensi pers dengan jurnalis Israel, Katz mengatakan warga Palestina akan melalui pemeriksaan keamanan sebelum memasuki kamp itu. Begitu sudah berada di kamp, mereka tidak boleh untuk meninggalkan tempat itu.

Dikutip dari The Guardian, Selasa (8/7), pasukan Israel akan mengendalikan lokasi tersebut dan memindahkan sekitar 600 ribu warga Palestina ke wilayah itu. Sebagian besar mereka saat ini diungsikan ke wilayah al-Mawasi.

Surat kabar Haaretz kemudian mengutip Katz yang menyatakan seluruh populasi Gaza akan ditempatkan di kamp itu terlebih dulu. Kemudia Israel akan memindahkan warga Palestina tersebut ke negara-negara terdekat.

Rencana mengeluarkan warga Palestina dari Gaza awalnya diungkapkan oleh Presiden AS Donald Trump awal tahun ini. Rencana itu disambut baik politisi Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang secara antusias mempromosikan deportasi paksa itu. Dia bahkan menyebutnya sebagai proyek AS.

Kota Kemanusiaan Dikritik Tajam

Rencana kota kemanusiaan menuai kritik. Salah satu pengacara HAM terkemuka di Israel, Michael Sfard, mengatakan rencana Katz itu melanggar hukum internasional.

...                    </div>

                    <div class= Baca Selengkapnya