ARTICLE AD BOX

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai keadaan geopolitik saat ini membuat banyak perusahaan di Indonesia menahan ekspansi dan menghentikan proses rekrutmen.
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, mengungkapkan bahwa berdasarkan survei yang dirilis oleh pihaknya, lebih dari 50 persen perusahaan yang merupakan responden menyatakan telah mengurangi jumlah tenaga kerja, dan sebagian besar masih berencana melakukan pengurangan lanjutan dalam waktu dekat.
“Akhirnya, banyak yang bersikap dengan menahan ekspansi, memperlambat rekrutmen, dan fokus pada efisiensi dibanding mengambil risiko baru,” ujar Shinta dalam acara Dewas BPJS Menyapa Indonesia di Auditorium BRIN, Jakarta Pusat, Senin (28/7).
Ia juga mengungkapkan bahwa rendahnya produktivitas dalam negeri saat ini menjadi isu krusial. Indonesia disebut sebagai salah satu negara dengan produktivitas tenaga kerja terendah di ASEAN, yakni hanya USD 23,57 ribu per pekerja, lebih rendah dari rata-rata kawasan yang mencapai USD 24,27 ribu.
“Transformasi industri saat ini bergerak ke arah otomatisasi dan digitalisasi, juga belum bisa diimbangi dengan peningkatan keterampilan tenaga kerja,” lanjut Shinta.
Selain itu, ia juga mengeluhkan minimnya penciptaan lapangan kerja baru di tengah gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di berbagai sektor industri saat ini.
Yang paling mengkhawatirkan bukan hanya angka PHK, tetapi apa yang terjadi setelahnya. Tidak cukup...