Cerita Tim SAR Flying Camp Tunggui Jenazah Pendaki Brasil di Gunung Rinjani

2 minggu yang lalu 5
ARTICLE AD BOX
 Instagram/ @gencan4.yooAnggota Search and Rescue (SAR) Unit Lombok Timur, Samsul Fadli. Foto: Instagram/ @gencan4.yoo

Anggota SAR Unit Lombok Timur, Samsul Fadli, menceritakan momen flying camp saat evakuasi jenazah Juliana De Souza Pereira Marins (27 tahun), pendaki asal Brasil di Gunung Rinjani.

Samsul bersama petugas SAR lainnya berhasil menemukan korban pada Selasa (24/6) sore di tebing kedalaman sekitar 400 meter. Dengan kondisi tebing yang terjal serta cuaca yang tidak mendukung, mereka sepakat mengevakuasi jenazah keesokan harinya.

Mereka lalu memutuskan bermalam menunggui korban pada hari itu dengan mencari area flying camp untuk mengamankan diri.

"Setelah itu kita buat anchor amankan diri. Setelah sudah aman, makan malam terus istirahat. Korban kita biarkan, paginya baru kita sentuh, kita packing (memasukkan korban ke kantong jenazah). Jaraknya kita 3 meter dengan jenazah. Pagi baru kita sentuh," kata Samsul kepada kumparan, Kamis (26/6).
 Instagram/@btn_gn_rinjaniTim SAR Gabungan terus melanjutkan proses evakuasi pendaki asal Brasil yang jatuh di tebing sekitar Cemara Nunggal, jalur menuju puncak Rinjani. Foto: Instagram/@btn_gn_rinjani

Bebatuan Lepas di Tebing

Ia mengungkapkan sempat muncul perasaan takut ketika bermalam dengan posisi flying camp. Sebab, banyak bebatuan lepas di tebing tersebut.

"Kalau posisinya kayak begitu ya tumben itu, karena banyak longsoran batu, posisinya kita agak miring terus batuan-batuan lepas gitu," ungkapnya.

"Untungnya ada pengaman karena melorot kita. Bangun-bangun melorot, pindah lagi begitu posisi kita. Iya (ngeri) itu tempat ngecamp...

Baca Selengkapnya