ARTICLE AD BOX

Sabtu pagi (26/7), aula kampus Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) dipadati ribuan mahasiswa baru. Mereka tengah mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) di perguruan tinggi negeri itu.
Di antara lautan wajah-wajah penuh semangat itu, tampak satu sosok duduk di kursi roda yang menarik perhatian.
Dia adalah Hasbi As Shidqi, seorang penyandang disabilitas tunadaksa. Hasbi merupakan mahasiswa baru Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Unsika.
Pemuda kelahiran Bekasi, April 2007 itu bercerita, meski hidup dengan keterbatasan, tapi sejak kecil ia terbiasa menjalani hidup tanpa merasa harus diistimewakan.
Dari SD hingga SMA di Kabupaten Bekasi, ia bersekolah tanpa fasilitas khusus, dan terbiasa ditempa tumbuh mandiri.
"Teman-teman saya selalu mendukung, tidak ada yang membeda-bedakan. Selalu saling support," tutur Hasbi ketika ditemui di sela PKKMB.
Sempat Gagal Masuk Kampus
Untuk menyandang status sebagai mahasiswa PTN, Hasbi mengatakan jalannya tak selalu mulus. Ia mulanya dinyatakan tak lolos dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Namun kegagalan itu justru menjadi cambuk baginya untuk semakin berjuang. Dia dinyatakan lolos setelah mendaftar melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).
"Dari waktu gagal tersebut saya berusaha bangkit, belajar lebih serius, dan alhamdulillah akhirnya lolos UTBK lewat jalur SNBT dengan pilihan pertama di Unsika," ujar Hasbi.
Anak dari pasangan guru P3K dan ibu rumah tangga ini punya mimpi besar: menjadi seorang insinyur. Ia ingin membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah alasan untuk tert...