ARTICLE AD BOX

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menggelontorkan anggaran sebesar Rp 160 miliar untuk memperkuat infrastruktur digital di Bank Perekonomian Rakyat (BPR).
Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan hal ini dilakukan agar BPR bisa lebih kompetitif di tengah perkembangan industri keuangan digital yang kian pesat. Menurut dia, proses pengadaan akan segera dimulai.
"Kami sudah menganggarkan Rp 160 miliar rupiah. Pelaksanaan sudah siap. Dan kami sedang akan mulai open tender untuk RFI RFI (request for information), nanti nggak lama lagi proyek akan ditenderkan," ujar Purbaya dalam konferensi pers KSSK, dikutip Selasa (29/7).
LPS juga menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memastikan sistem digital yang dikembangkan benar-benar memadai. Rencananya, proyek ini akan dimulai di dua BPR sebagai pilot project.
“Jadi sistem BPR akan di-test case kedua BPR dengan kita. Kalau sudah siap akan kita sebarkan ke 100 BPR,” ungkapnya.
Anggaran Rp 160 miliar ini sebelumnya telah mendapatkan persetujuan dari Komisi XI DPR RI. Program digitalisasi ini merupakan hasil kerja sama antara LPS dan OJK.
LPS Bayar Klaim Nasabah BPR di Medan dan Malang

Di sisi lain, LPS juga telah menyelesaikan pembayaran klaim untuk para nasabah BPR yang izinnya telah dicabut. Salah satunya adalah BPR 75 yang berlokasi di Meda...