19 Wilayah di DIY Jadi Prioritas Penanganan Kemiskinan, Gunungkidul Terbanyak

12 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
 Pandangan Jogja/Resti DamayantiKepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti. Foto: Pandangan Jogja/Resti Damayanti

Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menetapkan 19 wilayah sebagai prioritas penanganan kemiskinan, terdiri dari 15 kapanewon dan 4 kemantren. Wilayah terbanyak berada di Kabupaten Gunungkidul.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, menjelaskan bahwa penetapan wilayah prioritas ini mempertimbangkan berbagai indikator dan karakteristik wilayah, seperti potensi ekonomi, kondisi sosial, ketimpangan wilayah, dan kapasitas pendapatan masyarakat.

“Itu kan dasar dari prioritas pemilihan 15 kapanewon itu kan tidak sembarangan. Yang pertama dari sisi karakteristik dari wilayah itu sendiri. Terus kemampuan wilayah itu untuk tumbuh dan berkembang. Termasuk juga kondisi masyarakatnya,” ujar Made usai Rakordal Triwulan II 2025 di Kantor Gubernur DIY, Selasa (29/7).

Menurut Made, kondisi masyarakat yang dimaksud mencakup jumlah rumah tidak layak huni, akses terhadap infrastruktur dasar, serta kapasitas keuangan dan usaha masyarakat.

“Paling banyak dari Gunungkidul, kemudian Kulon Progo, Bantul, Sleman juga ada. Di Kota Yogya sendiri ada 4 (kemantren),” jelasnya.

Meski ada wilayah yang menjadi prioritas, Made menegaskan bahwa penanganan kemiskinan tetap dilakukan secara menyeluruh.

“Tapi bukan berarti ketika ada orang miskin di luar itu kita tidak menyentuh juga. Tapi karena juga anggaran itu kan perlu dibagi-bagi ya. Jadi kita prioritaskan supaya kita bisa terlihat penanganan secara holistik, kolaboratif terhadap kawasan itu,” ucapnya.

Baca Selengkapnya