ARTICLE AD BOX

Di balik aroma dari secangkir kopi Starbucks, ada kisah panjang tentang tangan-tangan penuh dedikasi. Senyuman ramah barista dan karyawan di setiap gerai, selalu meninggalkan kesan bagi para pencinta kopinya untuk kembali lagi.
Kopi yang nikmat bukan apa-apa tanpa keramahan para pegawainya. Nilai ini dipegang teguh dan terus dipertahankan oleh para barista dan karyawan lainnya hingga saat ini di seluruh dunia.
“Setiap minuman yang kami sajikan, di setiap gerai, setiap hari bahkan jutaan kali sehari kami ingin ia menjadi kopi terbaik di dunia, kata CEO Starbucks Internasional Brady Brewer dalam wawancara bersama kumparan, Rabu (11/6).
Perusahaan ini mampu konsisten berusaha memberikan layanan yang sangat baik kepada pelanggan. Di balik itu semua rupanya Starbucks melakukan hal yang sama yakni apresiasi terhadap kerja keras karyawannya.
Penghargaan itu misalnya Golden Apron, untuk karyawan yang telah bekerja keras mendukung merek, mitra dan memberi layanan baik kepada pelanggan. Mereka juga menganut konsep 'Third Place' memposisikan kedai kopi sebagai ruang atau wadah koneksi antar-manusia.
Penulis buku terlaris New York Times sekaligus pemilik restoran, Will Guidara pernah menyampaikan kepada para karyawan Starbucks, bahwa sikap baik dalam memberi pelayanan terbaik kepada pelanggan ini akan menciptakan momen yang tak terlupakan dan sangat personal bagi mereka.
Apa yang membedakan sebuah bisnis baik atau tidak adalah, kemauan untuk lebih peduli daripada yang diharapkan. Hal ini akan mendorong ...