Pramono Dukung Giant Sea Wall, Sebut PLTSa Jakarta Kini Tak Perlu Tipping Fee

3 minggu yang lalu 11
ARTICLE AD BOX
Gubernur Jakarta Pramono Anung bersama Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (16/6/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparanGubernur Jakarta Pramono Anung bersama Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (16/6/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan

Pemprov DKI Jakarta menyatakan siap untuk membangun empat hingga lima Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) sebagai bagian dari rencana pengelolaan sampah. Hasil pendapatan PLTSa ini sekaligus mendukung pendanaan proyek tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall.

“Yang pertama kami menunggu Perpres dari pemerintah pusat. Tetapi prinsipnya seperti juga dengan arahan Bapak Presiden apakah nanti PLTSa-nya 5 atau 4, Jakarta siap untuk itu. Listriknya nanti siapa yang akan membeli? Tentunya listriknya akan disalurkan melalui PLN,” ujar Gubernur Jakarta Pramono Anung di Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (16/6).

Ia menjelaskan bahwa listrik hasil pengolahan sampah nantinya akan disalurkan melalui PT PLN. Dengan skema ini, pemerintah daerah tak lagi memerlukan skema tipping fee seperti pada proyek-proyek sebelumnya.

Tipping fee adalah biaya yang dibayarkan oleh pemda kepada pihak pengolah sampah. Pembayaran dilakukan per tonase sampah.

“Sehingga yang dulu menjadi persoalan selalu harus ada tipping fee-nya maka tipping fee sudah tidak diperlukan lagi. Karena dengan teknologi yang sekarang ini generator atau PLTSa ini teknologinya sudah tidak terlalu canggih seperti dulu, ini sudah menjadi teknologi yang medium, semua orang bisa menggunakan itu,” jelas Pramono.

“Maka dengan pengalaman yang ada di Singapura, di Hanoi dan tentunya juga yang paling utama di Cina pasti untuk PLTSa ini sekarang di Jakarta ataupun di Indonesia bi...

Baca Selengkapnya