ARTICLE AD BOX

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan Indonesia saat ini mengimpor sekitar 1 juta barel minyak per hari (bph) untuk memenuhi kebutuhan energi nasional. Nilai impor tersebut membebani anggaran negara hingga sekitar Rp 500 triliun setiap tahunnya.
"Kita impor 1 juta barel per day. Total impor kita untuk minyak BBM dan LPG per tahun itu kurang lebih sekitar Rp 500 triliun," ucap Bahlil dalam paparan pada Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-54 Politeknik Energi dan Mineral Akamigas, Cepu, Jawa Tengah, Kamis (17/7).
Bahlil menjelaskan, konsumsi minyak di Indonesia saat ini mencapai 1,6 juta bph. Sementara itu, realisasi lifting atau produksi siap jual hanya berada di angka 580 ribu bph sepanjang 2024.
Dia mengatakan, kondisi ini membuat Indonesia bergantung pada impor minyak untuk menutup defisit pasokan dalam negeri.
“Dengan angka lifting yang jauh di bawah konsumsi, Indonesia harus mengimpor sekitar 1 juta bph untuk memenuhi kebutuhan energi nasional,” ujarnya.
Kata Bahlil, penurunan lifting minyak sudah terjadi sejak lama dan tidak pernah mencapai target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tiap tahunnya.
“Tantangan kita ke depan pertama terkait lifting. Lifting kita sekarang sejak 2008 sampai 2024 tidak pernah mencapai target dari APBN,” kata Bahlil.
Bahlil kemudian membandingkan kondisi saat ini dengan era kejayaan produksi minyak Indonesia di tahun 1996-1997. Saat itu, Indonesia mampu mengekspor hingga 1 ...