SBY soal Prancis Bakal Akui Palestina: Tonggak Penting, Pemegang Hak Veto PBB

9 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
Tangkapan layar Presiden ke-6 Republik Indonesia yang juga Chairman The Yudhoyono Institute (TYI), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di acara TYI Lecture di Kabupaten Sleman, Senin (12/5/2025). Foto: IstimewaTangkapan layar Presiden ke-6 Republik Indonesia yang juga Chairman The Yudhoyono Institute (TYI), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di acara TYI Lecture di Kabupaten Sleman, Senin (12/5/2025). Foto: Istimewa

Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merespons soal rencana Presiden Emmanuel Macron yang akan mengumumkan Prancis mengakui kedaulatan Palestina sebagai sebuah negara pada September mendatang.

SBY menilai bahwa itu merupakan titik penting untuk Palestina, mengingat Prancis sebagai salah satu anggota G7 dan juga pemegang hak veto PBB.

"Terkait dengan pengakuan dan dukungan Prancis terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Palestina, tentu ini sebuah tonggak penting mengingat Prancis adalah negara besar di Eropa, anggota G7 dan pemegang hak veto di Dewan Keamanan PBB," kata SBY dalam unggahan akun sosial media X @SBYudhoyono, Sabtu (26/7).

SBY menilai, kebijakan yang diambil Prancis menambah kemungkinan jembatan upaya penyelesaian konflik di Palestina dan Israel.

Lebih lanjut, SBY menjelaskan bahwa two state solution adalah yang paling realistis untuk menyelesaikan permasalahan kedua negara itu.

"Konsep Solusi Dua Negara (two-state solution), dan bukan Solusi Satu Negara (one-state solution), adalah yang paling realistis," lanjut dia.

Ia menuturkan, prasyarat utama bagi terwujudnya 2 negara bagi Palestina dan Israel yang sama-sama berdaulat dan hidup berdampingan secara damai harus dimulai dari mutual recognition, dari kedua negara tersebut.

"Prasyarat penting lainnya adalah dukungan internasional yang makin kuat dan luas agar two-state soluti...

Baca Selengkapnya