Kapolres Badung Bantah Bali Jadi 'Killing Ground' WNA

10 jam yang lalu 3
ARTICLE AD BOX
Kapolres Badung M. Arif Batubara (kedua kanan) saat jumpa pers di Polda Bali terkait penemuan barang bukti pistol dalam kasus penembakan WN Australia, Senin (21/7/2025). Dok: Denita br Matondang/kumparanKapolres Badung M. Arif Batubara (kedua kanan) saat jumpa pers di Polda Bali terkait penemuan barang bukti pistol dalam kasus penembakan WN Australia, Senin (21/7/2025). Dok: Denita br Matondang/kumparan

Kapolres Badung M. Arif Batubara tak bisa memastikan ada jaringan kejahatan transnasional yang menjadikan Bali sebagai killing ground, di balik kasus penembakan WN Australia berinisial ZR (32 tahun) dan SR (34) di vila tempat mereka menginap, di Badung, Bali. Penembakan itu terjadi pada Sabtu (14/6).

Isu "Bali killing ground" ini sebelumnya disampaikan Kepala BNN Komjen Marthinus Hukom, saat ia membahas apa motif penembakan tersebut.

"Nah terkait dengan pertanyaan itu, kami juga tidak bisa memastikan apa yang menjadi statement dari Kepala BNN tersebut, karena memang secara penyidikan kita berbeda. Mereka tentang narkotika, kita tentang perbuatan atau pidana umum, seperti itu," kata Arif di Polres Badung, Senin (21/7)

Marthinus sebelumnya menilai kasus penembakan ini bukan bentuk pembunuhan biasa atau dendam biasa. Menurutnya, sindikat narkoba dan geng motor internal sudah masuk Indonesia. Sindikat ini memilih Bali sebagai tempat pembantaian atau killing ground.

Marthinus mengungkapkan alah satu jaringan narkoba yang diduga sudah masuk Indonesia adalah kartel Amerika Latin. Marthinus tak mengungkap lebih jauh kasus kriminal yang melibatkan kartel Amerika Latin.

"Hari ini Bali sudah mulai disusupi oleh kejahatan-kejahatan tersebut. Kita beberapa kali melihat ada penembakan yang terjadi, pembunuhan yang terjadi di Bali yang dilakukan oleh orang ...

Baca Selengkapnya