Raja Properti Australia Asal Surabaya Ungkap Banyak Sengketa Tanah di Indonesia

4 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
 Masruroh/BasraIwan Sunito, CEO One Global Capital. Foto: Masruroh/Basra

Sumber daya tanah di Indonesia tergolong melimpah. Ini tentu saja menjadi salah satu modal besar bagi sektor properti di Indonesia untuk berkembang pesat. Sayangnya, kenyataan di lapangan tak demikian. Meski sumber daya tanah melimpah, namun statusnya justru banyak yang bermasalah (bersengketa).

Pengusaha properti asal Surabaya yang kini sukses berkarier di Australia, Iwan Sunito, turut angkat bicara terkait banyaknya tanah di Indonesia yang bersengketa. Menurutnya, hanya 5-10% kepemilikan tanah di Indonesia yang terdefinisi dengan jelas. Sisanya berada dalam zona abu-abu yang rawan penyalahgunaan.

"Sistem kepemilikan tanah di Indonesia yang masih kurang transparan. Di Indonesia cuma 5 sampai 10 persen tanah yang bebas atau jelas kepemilikan. Ini jadi problem di Indonesia," ujar CEO One Global Capital ini saat ditemui Basra disela kunjungannya di Surabaya, belum lama ini.

Iwan melanjutkan, di Indonesia, proses kepemilikan tanah masih bergantung pada dokumen keluarga yang ekstensif dan hukum adat yang rentan dimanipulasi.

Kondisi tersebut menjadikan investor properti takut atau ragu masuk ke Indonesia. Iwan lantas membandingkan dengan status pertanahan di Australia yang dinilainya lebih transparan.

"Di Australia datanya sudah jelas dan transparan tentang siapa pemilik tanah dari awal hingga yang terakhir. Nah sistem di Indonesia perlu direformasi, harus transparan," tegas pria kelahiran Surabaya 59 tahun lalu itu.

Meski demikian Iwan mengakui saat ini sudah ada perbaikan terhadap sistem pertanahan di Indonesia.

"Saya rasa sudah lebih baik dari pada dulu ya. Sejak era media sosial sudah ada perbaikan untuk transparansinya," tutur Iwan.

Kesuksesan Iwan membangun bisnis properti di Negeri Ka...

Baca Selengkapnya